Paribasa Indunisia H
Tampaian
H
[babak | babak asal-mulanya]- "Habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat."
- "Habis beralur, maka beralu-alu."
- "Habis manis sepah dibuang."
- "Hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh."
- "Hampa berat menjadi sekam."
- "Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua."
- "Harap akan anak buta mata sebelah, harap akan teman buta mata keduanya."
- "Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak ada."
- "Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan."
- "Harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan."
- "Harimau mengaum takkan menangkap."
- "Hari pagi dikejar-kejar, hari petang dibuang-buang."
- "Harum menghilangkan bau."
- "Harum seperti malaikat lalu."
- "Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai."
- "Hati bagai baling-baling."
- "Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah."
- "Hati gatal, mata digaruk."
- "Hemat pangkal kaya."
- "Hendak air pancuran terbit."
- "Hendak menangguk ikan, tertangguk pada batang."
- "Hendak ulam, pucuk menjulai."
- "Hidung dicium pipi digigit."
- "Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah."
- "Hidup enggan mati tak mau."
- "Hidup seperti anjing dengan kucing."
- "Hidup seperti umang-umang."
- "Hidup tolong-menolong, sandar-menyandar."
- "Hilang adat, tegal bermufakat."
- "Hilang di mata di hati jangan."
- "Hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa."
- "Hitam di atas putih."
- "Hujan berpohon, panas berasal."
- "Hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat."
- "Hujan turun, kambing lari."
- "Hulu malang pangkal celaka."
Paribasa Indunisia |
---|
A B C D E F G H I J K L M N |
O P Q R S T U V W X Y Z |