Paribasa Indunisia D
Tampaian
D
[babak | babak asal-mulanya]- "Daging menimbun, awak kurus."
- "Dagu bagai lebah bergantung."
- "Dahan pembaji batang."
- "Dahulu bajak daripada jawi."
- "Dahulu bajak daripada sapi."
- "Dahulu buah daripada bunga."
- "Dahulu duduk daripada cangkung."
- "Dahulu elang pulau, kini telah menjadi burung punguk."
- "Dahulu intan sekarang jadi batu Belanda."
- "Dahulu timah sekarang besi."
- "Dalam gedung membuat gedung."
- "Dalam lautan bisa diduga, dalam hati siapa tahu."
- "Dalam madu berisi empedu."
- "Dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan."
- "Dapat durian runtuh."
- "Dapur tidak berasap."
- "Darah baru setampuk pinang."
- "Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang."
- "Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri."
- "Datang tampak muka, pulang tampak punggung."
- "Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar."
- "Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin."
- "Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal."
- "Daun keladi dimandikan."
- "Daun nipah dikatakan daun labu."
- "Dedab di bawah cengkering."
- "Dekat berjalan banyak dilihat."
- "Dekat mencari induk, jauh mencari suku."
- "Dekat tak tercapai, jauh tak berantara."
- "Delapan tapak bayang-bayang."
- "Demam-demam puyuh."
- "Dengan gampangnya mementahkan kata."
- "Deras bagai anak panah."
- "Deras datang, deras kena."
- "Diam di bandar tak meniru, diam di laut asin tidak."
- "Diam-diam penggali berkarat, diam-diam ubi berisi."
- "Diam emas, bicara perak."
- "Dianjak layu, dibubut mati."
- "Di alas bagai memengat."
- "Di atas angin."
- "Di atas langit masih ada langit."
- "Di bawah kasur ada duit."
- "Di laut angkatan, di darat kerapatan."
- "Di laut jadi buaya, di darat jadi harimau rimba."
- "Di luar berkilat, di dalam berengga."
- "Di mana buah masak, di situ buah tampil."
- "Diberi kuku hendak mencengkam."
- "Diberi sehasta hendak sedepa."
- "Dibilang genap, dipagar ganjil."
- "Dibuat karena alah, menjadi murka karena alah."
- "Diganjur surut bagai bertanam."
- "Digantung tak bertali."
- "Digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang."
- "Digila beruk berayun."
- "Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu."
- "Diindang tidak berantah."
- "Di mana ada kemauan, di sana ada jalan."
- "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
- "Di mana tak ada lang, akulah lang, kata belalang."
- "Di mana tembilang terentak, di situ cendawan tumbuh."
- "Dikasih hati minta jantung."
- "Dikati sama berat, diuji sama merah."
- "Dimandikan dengan air segeluk."
- "Dinding sampai ke langit, empang sampai ke seberang."
- "Dinding teretas, tangga terpasang."
- "Di rumah beraja-raja, di hutan berberuk-beruk."
- "Disisih sebagai antah."
- "Dua kali pisang berbuah."
- "Duduk berkisar, tegak berpaling."
- "Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah."
- "Duduk sama rendah, tegak sama tinggi."
- "Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau."
- "Dunia tak selebar daun kelor."
- "Dusta yang diucapkan seribu kali adalah kebenaran."
Paribasa Indunisia |
---|
A B C D E F G H I J K L M N |
O P Q R S T U V W X Y Z |