Paribasa Indunisia M
Tampaian
M
[babak | babak asal-mulanya]- "Main api hangus, main air basah."
- "Maju kena, mundur kena."
- "Majelis-majelis udang, tahi di kepala."
- "Makan bubur panas-panas."
- "Makan hati berulam jantung."
- "Makan upas berulam racun."
- "Makanan enggang takkan menjadi makanan pipit."
- "Makanan sudah tersedia, jamu belum juga datang."
- "Makin murah, makin ditawar."
- "Maksud bagai maksud manau."
- "Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai."
- "Malang bagai ayam, padi masak makan kehutan."
- "Malu berdayung hanyut serantau."
- "Malu bertanya, sesat di jalan."
- "Maling teriak maling."
- "Mana ada maling yang mengaku maling."
- "Mancit satu, gada seratus."
- "Mandi dengan air secupak."
- "Mandi di air kiambang, pelak lepas gatalpun datang."
- "Mandi sedirus."
- "Manikam sudah menjadi sekam."
- "Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan."
- "Manusia merencanakan, Tuhan menentukan."
- "Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya."
- "Mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak."
- "Masak diluar, mentah didalam."
- "Masak malam, mentah pagi."
- "Masakan ada ayam memantangkan jemuran."
- "Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak."
- "Masuk tak genap, keluar tak ganjil."
- "Masuk tiga, keluar empat."
- "Matahari itu bolehlah ditutup dengan nyiru."
- "Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak."
- "Mati dicatuk katak."
- "Mati enau tinggal di rimba."
- "Mati harimau karena belangnya, mati kesturi karena baunya."
- "Mati harimau meninggalkan belang, mati gajah meninggalkan gading."
- "Mati ikan karena umpan, mati saya karena budi."
- "Mati rusa karena jejaknya."
- "Mati rusa karena tanduknya."
- "Mati satu tumbuh seribu."
- "Mati seladang."
- "Mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk."
- "Mati-mati berdawat biarlah hitam, mati-mati mandi biarlah basah."
- "Mati-mati minyak biarlah licin."
- "Melepaskan anjing terjepit."
- "Meletakkan api dibubungan."
- "Melihat pungguk di dahan, punai di tangan dilepaskan."
- "Memagar kelapa condong."
- "Memahat di dalam garis."
- "Memakan habis-habis, menyuruk hilang-hilang."
- "Memancing di air keruh."
- "Memandang sebelah mata."
- "Memang lidah tidak bertulang."
- "Memasukkan minyak ke api."
- "Membasuh muka dengan air liur."
- "Membawa garam ke laut."
- "Membeli kerbau bertuntun."
- "Membubuhkan arang dimuka orang."
- "Memikul diatas bahu."
- "Mempertajam sanding."
- "Menabur bijan ke tasik."
- "Menangguk di air keruh."
- "Menang jadi arang, kalah jadi abu."
- "Menahan jerat ditempat genting."
- "Menaikkan air ke gurun."
- "Menanak semua beras."
- "Menari di ladang orang."
- "Mencabik baju didada."
- "Mencabut harus dengan akar-akarnya."
- "Mencari jejak diair."
- "Mencari lantai terjungkat."
- "Mencari umbut di batu."
- "Mencari jarum di tumpukan jerami."
- "Mencari yang sehasta sejengkal."
- "Mencencang berlandasan, melompat bersitumpu."
- "Mencencang memampas, membunuh membangun."
- "Mencoreng arang di muka sendiri."
- "Mencubit paha sendiri barulah paha orang lain."
- "Mendapat pisang terkubak."
- "Menanti kucing bertanduk."
- "Menebas buluh serumpun."
- "Menepak nyamuk menjadi daki."
- "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri."
- "Menerka ayam dalam telur."
- "Mengabui mata orang."
- "Mengadu nasib."
- "Mengadu tuntung jarum."
- "Mengadu petah lidah."
- "Mengadu ujung jarum."
- "Mengadu ujung penjahit."
- "Mengambil puntung pemukul kepala."
- "Menggantang anak ayam."
- "Menggantang asap."
- "Menggenggam erat, membuhul mati."
- "Menggenggam tak tiris."
- "Menggunting dalam lipatan."
- "Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan."
- "Mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan."
- "Menghendaki kuda bertanduk."
- "Menjemur sementara hari panas."
- "Menjentik puru di bibir."
- "Menjilat ludah di lantai."
- "Menjilat air liur sendiri."
- "Menjerit bagai kucing biang."
- "Menjual petai hampa."
- "Menjunjung uban."
- "Melanting menuju tampuk."
- "Menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan."
- "Menunggu ara hanyut."
- "Menunjukkan ilmu kepada orang menetek."
- "Menyelam sambil minum air."
- "Menyelam tertumus seperti babi."
- "Merajuk air diruang, hendak karam ditimba juga."
- "Merak mengigal di hutan."
- "Merdeka atau mati."
- "Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak."
- "Mulut bau madu, pantat bau sengat."
- "Mulut bicara, badan binasa."
- "Mulut kapuk dapat ditutup."
- "Mulut manis kucandan murah."
- "Mulut manis mematahkan tulang."
- "Mulut terdorong, emas tantangannya."
- "Mulutmu harimaumu."
- "Mumbang ditebuk tupai."
- "Mundur satu langkah, maju dua langkah."
- "Murah di mulut mahal di timbangan."
- "Musang berbulu ayam."
- "Musang terjun, lantai terjungkat."
- "Musuh dalam selimut."
- "Musuh jangan diadang, selisih jangan dicari."
Paribasa Indunisia |
---|
A B C D E F G H I J K L M N |
O P Q R S T U V W X Y Z |